Banjarmasin, Sun FM Radio – Produksi beras di Kabupaten Banjar masih surplus, akan tetapi Pemkab tetap mengantisipasi agar tidak terjadi kekurangan pangan di satu daerah.
Karena bisa jadi, di kecamatan tertentu surplus, tapi di kecamatan lain sangat rawan.
Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, Dinas ketahanan pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Banjar mengadakan rapat koordinasi (Rapat Koordinasi) Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) tahun 2023.
BACA JUGA: Gunung Semeru Kembali Erupsi, Warga Diminta Hindari Besuk Bobokan
Tujuannya guna memetakan desa-desa rawan pangan di daerah serta faktor yang menjadi penyebabnya.
Kepala Dinas DKPP Kabupaten Banjar H Ahmadi, diikuti sejumlah SKPD terkait, di Aula Bauntung Bappedalitbang Banjar, Rabu (8/11/2023).
Menurut Ahmadi, kerawanan pangan dapat terjadi secara berulang pada waktu tertentu karena alasan ekonomi atau kemiskinan. Dapat juga akibat keadaan darurat seperti bencana alam maupun bencana sosial.
"Salah satu fokus pembangunan saat ini diarahkan pada penanganan masalah kerawanan pangan dan pengentasan kemiskinan salah satunya adalah penanganan desa-desa rawan pangan,” ujarnya.
Penyusunan FSVA atau juga dikenal dengan peta ketahanan dan kerentanan pangan bertujuan untuk memberikan informasi dan inspirasi bagi pengambil kebijakan dalam rangka intervensi atau penanganan ketahanan dan keamanan pangan.