jakarta kota ramah sepeda

Predikat Jakarta Kota Ramah Sepeda Dicabut, Pemprov DKI Buka Suara

Banjarmasin, Sun FM Radio –Pemprov DKI Jakarta menanggapi isu terkait pencabutan predikat Jakarta Kota Ramah Sepeda oleh komunitas Bike to Work (B2W) Indonesia.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan penghargaan itu diberikan pada 2021 silam lantaran B2W Indonesia menilai Jakarta telah memenuhi kriteria salah satunya soal penambahan jalur sepeda.

Setelah memenuhi target pembangunan jalur sepeda, Pemprov DKI Jakarta tak bisa melakukan penambahan secara terus menerus tanpa adanya perencanaan yang jelas.

BACA JUGA: Jembatan di Desa Pimping Lampihong Rusak Akibat Truk Terperosok

"Ditambah tetap kemudian kita melihat oh target sudah terpenuhi, maka yang dilakukan sekarang adalah mempertahankan agar jalur sepeda itu tetap baik dalam kondisi baik, dan memperhatikan aspek tadi, kenyamanan, keamanan," kata Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (9/11).

Komunitas pesepeda termasuk B2W Indonesia dilibatkan dalam menyusun rencana penambahan jalur sepeda. Pembangunan sepanjang 500 kilometer jalur sepeda disepakati dan ditargetkan rampung pada 2026.

"Sampai saat ini sekarang tentu pada saat kita menyusun rencana jalur sepeda seluruh NGO dilibatkan termasuk teman-teman B2W, teman-teman IPDP semuanya masuk perencanaan itu," ucap Syafrin.

"Kemudian ditetapkan 2026 adalah 500 sekian (kilometer jalur sepeda) maka disusun staging penyusunan pencapaiannya, tidak langsung tahun ini 500 sampai dengan 2026," sambungnya.

Syafrin menegaskan Pemprov DKI Jakarta terus mendukung penyediaan jalur sepeda yang aman dan nyaman bagi masyarakat.

Komitmen itu dibuktikan dengan pembangunan jalur sepeda sepanjang 301,084 kilometer pada 2012 hingga 2022. Jumlah tersebut telah melampaui target Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022 sepanjang 252,1 kilometer dan Instruksi Sekda Nomor 88 Tahun 2021 mengenai pembangunan lajur sepeda sepanjang 298 km.