Banjarmasin, SUN FM Radio – Miskin saja sudah menjadi masalah sosial. Apalagi yang versi ekstrem, Sun People!
Presiden Joko Widodo mematok kemiskinan ekstrem Indonesia menjadi nol persen pada 2024 nanti. Target yang ambisius ini dipicu oleh momentum perekonomian sekarang yang cukup kuat.
Bagaimana dengan kemiskinan ekstrem di Kalimantan Selatan?
Data Bappeda Kalsel menunjukkan, Persentase Penduduk Miskin (PPM) pada 2022 masih 4,49 persen dari total 4,3 juta penduduk. Angka itu jauh dari PPM Indonesia sebesar 9,54 persen.
“Jadi jumlah penduduk miskin di Kalsel terbilang sangat sedikit dibandingkan total penduduk,” kata Kepala Bappeda Kalsel, Ariadi Noor, beberapa waktu yang lalu.
Walaupun ia tak menyangkal yang miskin ekstrem masih bisa ditemukan di Banua. Suatu wilayah masuk kategori miskin ekstrem jika masih ada penduduk yang rata-rata pendapatannya berkisar Rp15 ribu sampai Rp30 ribu per hari.
Terpisah, Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Kalsel, Gusnanda Effendi mengatakan, tahun ini ada beberapa program untuk mengatasi kemiskinan.
Dari pemerintah pusat masih ada Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
“Kedua program ini sama-sama memberi bantuan Rp200 ribu per bulan untuk warga miskin,” kata Nanda.
Sedangkan dari APBD, pemprov memberikan bantuan untuk warga miskin yang rumahnya tidak layak huni. “Lewat program pemugaran rumah tidak layak huni (rutilahu),” tuturnya.
(sumber: radarbanjarmasin.com)