disdik banjarmasin

Disdik Banjarmasin Akan Tindak Tegas Sekolah yang Memungut Uang Perpisahan dengan Nominal Besar

Banjarmasin, Sun FM Radio – Menjelang kelulusan siswa sekolah, ada sekolah yang tidak mengikuti anjuran Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin. 

Buktinya, salah satu sekolah di Banjarmasin masih mematok besaran untuk kelulusan siswa. Patokan ini dikemas dalam bentuk iuran oleh Komite Sekolah.

BACA JUGA: Sandiaga Uno Tanggapi Berita Pantai Teluk Labuan yang Kembali Kotor

Kabar ini datang dari orang tua siswa di Banjarmasin yang membeberkan jika tiap siswa dipatok untuk memberikan sumbangan untuk kelulusan.

Pada pernyataan tersebut juga, orang tua tersebut mengatakan jumlah yang diminta mencapai ratusan ribu. 

"Ini membuat resah kami sebagai orangtua," katanya. 

Ia mengaku sangat terbebani dengan iuran yang ditetapkan untuk acara perpisahan. Ia membeberkan besaran untuk kelulusan berbeda. Bagi siswa yang akan lulus dipatok Rp 500 ribu dan Rp 300 bagi siswa ditingkat bawah. 

Ia membeberkan, perpisahan awalnya mau digelar di hotel. Tapi dibatalkan karena ada larangan dari Dinas Pendidikan. 

"Bahasanya diganti dengan acara jalan-jalan bersama keluarga,” katanya.

Sementara itu, kegiatan mengeai perpisahan terdapat dalam Surat Edaran (SE) bernomor: 400.3.5.1/2630-Sekr/Dispendik/2024. Isi SE tersebut adalah pada dasarnya meminta untuk kegiatan perpisahan di sekolah dapat dilakukan dengan sederhana. Boleh Asal Tidak Memberatkan, Diimbau Dilaksanakan Secara Sederhana

Surat edaran dengan nomor 400.3.5.1/2630-Sekr/Dipendik/2024 ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Nuryadi. 

Dalam edaran tersebut pada jenjang PAUD, TK, SD dan SMP, perpisahan atau pelepasan siswa yang telah mengikuti Ujian Sekolah, kegiatan perpisahan hendaknya dilaksanakan secara sederhana. 

Kemudian, pabila dana bersumber dari sumbangan siswa, hendaknya bersifat sukarela (tidak ada batasan nominal). 

 

Nuryadi menegaskan bagi kepala sekolah yang mendiamkan hal ini tentu akan ada tindakan tegas. Tindakan tegas berupa teguran hingga mutasi. 

Apalagi, perpisahan sebenarnya tidak wajib. Hanya tradisi. Sebab, tanpa perpisahan sebenarnya, jika sudah lulus masih bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.