Bakal Buka Kantor di Singapura, SM Entertainment Sasar pasar Asia Tenggara

Bakal Buka Kantor di Singapura, SM Entertainment Sasar pasar Asia Tenggara

Banjarmasin, SUNFM Radio - SM Entertainment mengumumkan rencana untuk melakukan ekspansi ke pasar Asia Tenggara, salah satunya dengan mendirikan kantor cabang di Singapura.
Sejalan dengan ekspansi ini, SM Entertainment juga berniat meluncurkan berbagai bisnis di Singapura, termasuk kafe, toko merchandise, hingga beragam pameran.

Pendiri SM Entertainment Lee Soo-man juga membuka peluang untuk menciptakan grup NCT baru di Singapura.

"Kantor baru di Singapura ini juga akan mengelola joint venture (perusahaan patungan) di Indonesia, Vietnam, dan Thailand, serta berkomunikasi dengan [kantor Korea Selatan] untuk rencana terkait lainnya," tutur Lee Soo-man, seperti diberitakan CNBC beberapa waktu lalu.

Tak berhenti di situ, ambisi Soo-man akan merambah secara bertahap hingga ke Timur Tengah. Salah satunya dengan membentuk subunit NCT di berbagai negara, seperti NCT Saudi hingga NCT Tokyo.

Sementara itu, SM Entertainment juga akan melanjutkan berbagai proyek yang telah dijalankan selama ini.

Lee Soo-man mengungkapkan salah satu proyek tersebut, yakni rencana comeback supergroup SuperM pada awal 2023. Supergroup ini terakhir kali merilis album berjudul Super One pada 25 September 2020.

Selain itu, boygroup naungan SM Entertainment seperti Super Junior dan NCT 127 juga akan merilis dokumenter dalam beberapa waktu mendatang.

Kiprah Super Junior di industri K-Pop diangkat menjadi serial dokumenter berjudul Super Junior: The Last Man Standing. Dokumenter ini akan disutradarai Choi Jung-yoon, sementara Lee Soo-man bertindak sebagai sutradara.

Selain itu, perjalanan musik NCT 127 juga turut diangkat menjadi dokumenter dengan judul sementara NCT 127 The Lost Boys. Dokumenter tersebut akan menampilkan dokumentasi  NCT 127 kala melakoni rangkaian tur dunia ke Amerika hingga Asia Tenggara.

Dokumenter NCT 127 itu akan disutradarai oleh Jayil Park, sementara Choi Young-chul dan Im Pil-sung mengisi kursi produser. Namun hingga kini, seluruh dokumenter itu belum mengumumkan jadwal perilisan.