pariwisata indonesia

Pemerintah Indonesia Akan Tingkatkan Pariwisata Indonesia Agar Perekonomian Indonesia Tidak Bergantung Pada Tambang

Banjarmasin, Sun FM Radio – Predisden Joko Widodo memiliki visi untuk mengembangkan pariwisata Indonesia agar perekonomian Indonesia tidak bergantung sepenuhnya pada sektor pertambangan. Adapun visi ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim, Erick Thohir pada Kamis, (7/12).

Visi ini pun terinspirasi dari SArab Saudi yang berhasil meningkatkan perekonomiannya secara perlahan dengan mengembangkan pariwisata negaranya.

Saat ini, perekonomian Indonesia masih didominasi oleh sektor pertambangan sebagai penyumbang PDB (Produk Domestik Bruto) terbesar pada tahun 2022.

BACA JUGA: Lima Alarm Banjir di Kalsel Bunyi, BPBD Banjar Siaga

Pada tahun 2022, PDB Indonesia mencapai Rp19.588 triliun dan 12,2 persennya atau sekitar Rp2,393 triliun disumbang oleh pertambangan.Sementara itu, sektor pariwisata menyumbang 3,6 persen atau sekitar Rp705 triliun.

"Kalau kita lihat beberapa negara juga sudah mulai shifting seperti UAE (Uni Arab Emirates), Arab Saudi, yang tadinya bergantung dari minyak sekarang menjadi pariwisata. Artinya, Indonesia juga bisa," kata Erick dalam keterangan yang diterima CNNIndonesia.

Menurut Erick, Indonesia punya kekayaan etnis budaya yang luar biasa indah dan didukung oleh masyarakat Indonesia yang terkenal oleh keramahtamahannya.

Di sisi lain, pariwisata juga dinilai menjadi penunjang terbesar dari pembukaan lapangan pekerjaan dan pertumbuhan UMKM. Hal ini dijadikan sebagai komitmen bersama untuk menjadikan pariwisata sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi Nasional di masa depan.

"Di sinilah kenapa pertumbuhan ekonomi nasional ke depan tidak hanya bergantung kepada sumber daya alam tetapi tentunya dengan yang namanya pariwisata, industri kreatif, dan ekonomi digital menjadi hal-hal yang kita dorong bersama," tambah Erick.

Sementara itu, Erick Thohir baru saja menandatangani peresmian Golo Mori Convention Center, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada Rabu, (6/12), pasca acara Rakornas Percepatan Pengembangan 5 DPSP (Destinasi Pariwisata Super Prioritas) Semester II-2023.

DPSP yang diusung diharapkan bisa menjadi sumber pemasukan negara dalam industri pariwisata menjelang tahun terakhir masa pemerintahan Presiden Joko Widodo tahun depan. Lima DPSP yang dipilih adalah Candi Borobudur, Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika, dan Likupang.

Diharapkan dengan adanya lima DPSP dapat menjadi harapan agar pariwisata ekonomi kreatif bisa menjadi lokomotif dan menggantikan ekonomi ekstraktif.