Banjarmasin, Sun FM Radio – Perekonomian Indonesia tumbuh 5,05 persen pada 2023. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa event internasional berhasi membawa pertumbuhan ekonomi tersebut.
Plt Kepala BPS, Amalia Widyasanti mengatakan berdasarkan lapangan usaha, ada tiga sektor yang mengalami peningkatan tertinggi pada tahun lalu, yakni transportasi dan pergudangan sebesar 13,96 persen, akomodasi makanan dan minuman sebesar 10,01 persen dan jasa lainnya sebesar 10,52 persen.
BACA JUGA: Jaring Penangkap Sampah di Sungai Martapura Masih Belum Optimal
"Ini tentunya didorong antara lain penyelenggaraan event internasional, seperti Piala Dunia U-17, KTT Asean, Formula E, MotoGP Mandalika dan juga aktivitas persiapan pemilihan umum," ujar Amalia dalam konferensi pers, Senin (5/2).
Sementara itu, berdasarkan pengeluaran, pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun lalu ditopang oleh lima komponen. Pertama, konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,82 persen, dengan andil tertinggi yakni 53,18 persen ke PDB.
Meski konsumsi rumah tangga positif, namun lebih lambat dibandingkan 2022 yang sebesar 4,94 persen.
Kedua, PMTB atau investasi tumbuh 4,40 persen atau lebih tinggi dari 2022 yang sebesar 3,87 persen. Penopangnya adalah pembangunan infrastruktur dan meningkatnya aktivitas penanaman modal di Tanah Air.
Ketiga, ekspor tumbuh 1,32 persen, terutama didorong oleh pertumbuhan ekspor barang migas, seperti peningkatan volume ekspor migas dan ekspor jasa seiring peningkatan jumlah wisman dan devisa masuk dari luar negeri.
Keempat, konsumsi pemerintah tumbuh 2,95 persen. Kelima, konsumsi LNPRT tumbuh 9,83 persen. Komponen ini tumbuh tinggi didorong oleh peningkatan aktivitas persiapan pemilu, baik yang dilakukan oleh peserta maupun penyelenggara pemilu, seperti sosialisasi Rakernas, Rakerda, Rapimnas dan konsolidasi nasional.
Sedangkan, impor anjlok 1,65 persen.