Banjarmasin, Sun FM Radio – Kementerian Agama Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan membuka kegiata manasih jemaah haji.
578 calon jemaah haji yang dijadwalkan berangkan tahun ini akan melaksanakan manasik haji.
BACA JUGA: Kasus DBD di Indonesia Naik Hingga 62 Ribu, 3 Kali Lipat dari 2023
Manasik haji ini digelar di Ballroom Hotel Nasa Banjarmasin, Kamis (18/4/2024).
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan, Matnor mengatakan, kegiatan manasik haji ini digelar oleh panitia daerah.
Ia mengatakan manasik haji ini digelar untuk kesiapan para jemaah haji. Bahkan, hingga hari ini total ada 80 persen jemaah haji yang sudah siap secara administrasi.
Nantinya pada pelaksanaan keberangkatan haji nanti akan ada satu kloter keberangkatan utuh dengan total 320 jemaah.
Hingga saat ini belum ada jadwal resmi keberangkatan haji untuk jemaah asal Banjarmasin. Namun, keberangkatan secara nasional dimulai pada 12 Mei dan 11 Mei jadwal masuk asrama haji.
Ia menyebutkan untuk pelaksanaan manasik dibiayai pemerintah digelar sebanyak 10 kali. Rinciannya, dua kali di tingkat kota dan 8 di tingkat kecamatan.
Selain itu ada beberapa jemaah dengan risiko tinggi. Selain itu, lansia di atas 65 tahun nantinya akan dibagi ke dalam beberapa regu. Hal ini dilakukan agar pemerataan jemaah haji lansia.
Sementara itu, Wali Kota Banjarmasin, H Ibnu Sina membuka bimbingan Manasik calon rombongan Haji kota Banjarmasin.
Ibnu Sina menyampaikan pesan penting tentang persiapan yang matang untuk melaksanakan ibadah haji dengan lancar dan bermakna.
Ia menekankan pentingnya memahami secara mendalam prosedur dan tata cara pelaksanaan ibadah haji. Menurutnya, da hal-hal teknis yang perlu diperhatikan agar tidak bingung saat melaksanakan ibadah haji. Penting untuk berilmu sebelum beramal, agar bisa memahami rukun, syarat, wajib, dan sunnahnya.
Ia juga memberikan contoh situasi yang mungkin dialami jamaah selama pelaksanaan ibadah haji, seperti tertinggal rombongan atau kebingungan dalam menjalankan ibadah tertentu.
Selain itu, Ibnu Sina juga menyentuh soal kesiapan fisik, terutama bagi jamaah yang rentan, seperti lansia, "Resiko tinggi perlu diawasi oleh petugas haji, ada yang mengawal yang bersangkutan. Tadi ada calon haji yang sudah 90 tahun," katanya.
Acara manasik haji itu tidak hanya menjadi ajang persiapan teknis bagi jamaah. Tetapi juga menjadi momen untuk mempererat persaudaraan dan meningkatkan kesadaran spiritual sebelum menjalani ibadah haji yang dianggap sebagai salah satu rukun Islam yang paling penting.