ikan lokal banjarmasin

Populasi Ikan Lokal Kalsel Kian Langka

Banjarmasin, SUN FM Radio – Walaupun curah hujan cukup tinggi akhir-akhir ini, namun sayangnya populas ikan lokal kini semakin langka, Sun People…

Yang biasa ngisi waktu dengan memancing atau yang biasa disebut warga Banjarmasin dengan ‘Maunjun’, apakah juga merasakah hal yang sama, dimanan umpan sudah jarang mendapatkan targetnya.

Hal ini sesuai dengan keperluan konsumsi masyarakat Banjarmasin sendiri, dilaporkan dari Antaranews, populasi ikan lokal yang hidup di sungai, danau, dan rawa di provinsi Kalimantan Selatan, belakangan ini kian sulit dijumpai di pasaran atau pedagang ikan di Kota Banjarmasin.

Masih dikutip dari sumber yang sama, pemantauan ada dilakukan di Pasar Cemara, bilangan Perumnas, Kayu Tangi Banjarmasin, terlihat perdagangan ikan didominasi aneka ikan laut, serta ikan hasil budidaya, seperti ikan patin, nila, atau lele.

Sementara lokal alam, seperti ikan bakut, jelawat, lampam, sanggiringan, sanggang, barangmata, kelabau, adungan, agak sulit ditemui. Padahal ikan lokal endemis Kalimantan Selatan dulunya menduduki nilai ekonomi penting dalam kehidupan Kalimantan.

Berkurangnya populasi ikan lokal ada beberapa penyebabnya, selain karena banyak air  sungai, rawa, dan air danau  yang kualitasnya buruk, ikan lokal juga tergusur spesies introduksi (ikan pendatang), seperti ikan nila yang mulai marajai kehidupan ikan di kawasan ini.

Kondisi itu diperparah dengan perburuan anakan ikan lokal yang kemudian dijual karena adanya kecendrungan penduduk lokal pula yang suka mengkonsumsi ikan yang masih kecil kecil (anakan) atau perburuan anak ikan lokasl digunakan untuk makanan aneka jenis ikan hias.

Sayangnya nih, Sun People, penangkapan dengan cara strum atau memberikan racun ikan kesungai seperti melarutkan air tuba, jelas memperparah populasi ikan lokal yang hidup di alam liar.

(sumber: antaranews.com)