dinkes kalsel

Kalsel Tekan Angka Kematian Ibu

Banjarmasin, Sun FM Radio – Angka kematian Ibu di Kalimantan Selatan kian meninggi Sun People!

Dalam rangka menurunkan angka kematian ibu (AKI), Pemprov Kalsel melalui Dinas Kesehatan menggelar rapat evaluasi, Selasa (25/7) tadi. Kepala Dinkes Kalsel, dr Diauddin mengatakan, poin penting pada rapat evaluasi itu untuk mengungkap beberapa penyebab kematian ibu.

Faktor penyebab yang dimaksud, misalnya keterlambatan membawa sang ibu ke rumah sakit, sehingga berdampak pada pengambilan tindakan. Hal lain, keterlambatan penanganan akibat terkendala biaya. “Tapi itu kami atasi dengan memperbanyak peserta JKN (jaminan kesehatan nasional) atau BPJS Kesehatan agar ibu hamil tidak memikirkan lagi terkait biaya rumah sakit,” tuturnya.

BACA JUGA: Bill Cunningham, Pengisi Suara Original Boneka Ken Meninggal Dunia

Di samping itu, Diauddin mengakui masih ada sejumlah daerah pedalaman yang tak memiliki bidan. Paling banyak di Kabupaten Kotabaru. Oleh karena itu, pihaknya akan memberikan penugasan khusus bidan untuk ditempatkan di beberapa daerah. “Selain karena fasilitas prasarana dan pelatihan terhadap bidannya sendiri,” ujarnya.

Terkait perkembangan AKI di Banua, Diauddin mengatakan, sejauh ini masih cukup tinggi. Data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mencatat pada 2022 angkanya mencapai 180 per 100.00 kelahiran hidup.

Namun dibanding satu tahun sebelumnya, jumlah tersebut lebih sedikit. Pada 2021, angka kematian ibu di Kalsel mencapai 224 per 100.000 kelahiran hidup.

Secara nasional, angka kematian ibu di Kalsel masih masuk kategori sedang. Bahkan, tren setiap tahunnya diklaim menurun. Kepala Perwakilan BKKBN Kalsel, Ramlan menyatakan angka kematian ibu akan terus ditekan. Pada tahun ini, targetnya bisa sampai 118 angka kematian ibu per 100 ribu kelahiran hidup.

“Targetnya sih memang kalau bisa di bawah 100 kematian ibu per 100 ribu kelahiran hidup, tapi perlahan,” ujarnya.

(radarabajarmasin.com)