Banjarmasin, SUN FM Radio – Kasus flu burung lagi naik banget dikalangan masyarakat nih Sun People…
Terbuktinya dengan sudah ada penemuan unggas yang terindetifikasi terkena penyakit yang dimaksud.
Bahkan, Surat Edaran (SE) juga sudah dilayangkan oleh Kementerian Kesehatan dalam mewaspadai kejadian ini. Meski SE dari Kementerian Kesehatan sudah dilayangkan, Kabid Peternakan dari DKP3 Kota Banjarmasin, drh Teuku Inayatsyah meminta warga untuk tidak takut mengonsumsi daging ayam atau itik di pasaran.
Ia menjamin daging unggas yang dijual itu sudah melalui pemeriksaan secara klinis oleh petugas kesehatan hewan di Rumah Potong Unggas (RPU) Basirih.
“Khusus untuk daging unggas dari kabupaten tetangga harus lewat RPU pemotongannya. Di sana sudah ada dokter hewan standby untuk mengawasi kondisi kesehatan ayam yang akan dipotong,” ungkapnya seperti yang dilansir dari sumber, Radar Banjarmasin (02/03).
Sedangkan daging unggas yang datang dari luar pulau seperti dari Jawa, sudah terjamin kehigienisannya lantaran dalam bentuk daging beku. “Jadi masyarakat tidak perlu khawatir,” tekannya.
Tindakan guna mencegah terjadinya kasus flu burung di Banjarmasin, Inayatsyah mengaku pihaknya juga sudah rutin melakukan penyemprotan cairan disinfektan di lokasi peternakan dan RPU.
Seperti apa ciri-ciri unggas yang terpapar virus flu burung?
Medic Veterinar DKP3 Kota Banjarmasin, drh Annang Dwijatmiko menjelaskan unggas terinfeksi memiliki ciri-ciri atau gejala klinis seperti jengger berwarna kebiruan, bagian kaki terlihat ada pendarahan akibat pembuluh darah yang pecah. Di bagian wajah unggasnya mengalami pembengkakan, mata berair, dan ada lendir di bagian pernapasan seperti hidung dan tenggorokan. Biasanya unggas yang dipelihara mengalami kematian mendadak.
Maka oleh itu, warga yang memelihara diminta agar berhati-hati dalam menyentuh dan merawat unggas miliknya. Penularan flu burung ke manusia melewati sentuhan dari unggas yang terinfeksi flu burung.
(sumber: radarbanjarmasin.com)