Banjarmasin, SUN FM Radio – Pertanian di Kalimantan Selatan sedang tidak baik-baik saja, Sun People.
Tak bisa ditepis cuaca akhir-akhir memang cukup buruk, bahkan di berbagai wilayah masih mengalami ketinggian air yang tinggi hingga banjir. Melihat kondisi ini tentu memberikan dampak yang besar bagi sektor pertanian, terutama padi.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel mencatat, produksi padi di provinsi ini turun 196,89 ribu ton pada 2022 kemarin.
Fungsional Statistisi Ahli Madya BPS Kalsel, Fachri Ubadiyah mengatakan, produksi padi dari Januari hingga Desember 2022 hanya 819,42 ribu ton GKG (gabah kering giling). Padahal tahun sebelumnya 2021 mencapai 1,02 juta ton GKG, dilansir dari Radar Banjarmasin (05/03).
Jika dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka setara dengan 484,83 ribu ton beras, Sun People.
Dilihat per daerah, produksi padi paling banyak dihasilkan oleh Kabupaten Barito Kuala. Sedangkan terbanyak kedua dihasilkan Kabupaten Banjar. Melihat dari penurunan produksi padi ini, disebabkan oleh tingginya curah hujan yang mengakibatkan tanaman padi terendam, laporan ini masih dikutip dari sumber yang sama.
Terpisah, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kalsel, Syamsir Rahman tak menampik produksi padi yang turun ratusan ribu ton. Walaupun begitu, Sun People, untungnya produksi padi ini tetap surplus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kalsel.
Sebab kebutuhan beras untuk 4,3 juta jiwa masyarakat Kalsel hanya sekitar 400 ribu ton, sedangkan produksinya tahun lalu hampir 500 ribu ton. Diharapkan kelangkaan beras tidak terjadi di wilayah Kalimantan Selatan, ya Sun People, dampak dari kondisi ini.
(sumber: radarbanjarmasin.com)