Banjarmasin, Sun FM Radio – kalau AI pun merambat ke dunia Kesehatan, lebih mempermudah atau mempersulit kehidupan yah Sun People?
Sebuah video lama yang menampilkan CEO Google Sundar Pichai menyebut teknologi kecerdasan buatan (AI) dapat digunakan untuk mendeteksi risiko penyakit jantung. Bagaimana faktanya?
"Selamat tinggal CT Scan, MRI, Xray. Masalah kardiovaskular dapat diprediksi dengan pemindaian mata. Dokter sekarang bisa melihat dengan jelas apa yang ada di dalam tubuh pasien. Sundar Pichai, Google AI," tulis akun @sikka_harinder di Twitter, Minggu (18/6), sambil mengunggah video lama presentasi Pichai.
BACA JUGA: Tim Voli Putri Indonesia Juara Grup AVC Challange Cup 2023, Kalahkan Filiphina
Berdasarkan penelusuran, video yang diunggah akun tersebut merupakan video pada 2018. Di kanal YouTube Varindia, video yang sama yang lebih panjang diunggah pada 3 tahun lalu. Awalnya, Google mengembangkan teknologi ini untuk mendiagnosis risiko diabetes yang dapat menyebabkan kebutaan.
"Tahun lalu kami mengumumkan karya dalam bidang retinopati diabetes. Ini adalah penyebab utama kebutaan dan kami menggunakan deep learning untuk membantu dokter mendiagnosisnya lebih awal. Dan kami telah menjalankan uji coba lapangan sejak saat itu di rumah sakit Arvind dan Sankara di India dan uji coba lapangan berjalan dengan sangat baik," ujar Pichai dalam video tersebut.
Dalam sebuah unggahan blog pada Mei lalu, Google menyebut pihaknya bekerja sama dengan Lions Outback Vision di Institut Mata Lions, sebuah tim yang berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan mata masyarakat pedesaan, terpencil, dan penduduk asli Australia Barat.
(cnnindonesia.com)