Banjarmasin, Sun FM Radio – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan bahwa kabut asap yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di enam provinsi di Indonesia tidak sampai ke negara tetangga.
Hal ini dinyatakan oleh Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan ada enam provinsi prioritas karhutla yakni Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
"Memang ada eskalasi waktu tanggal 27, 28, 29 (September) tapi kita pastikan yang namanya asap lintas batas sampai ke negeri tetangga itu belum ada," kata pria yang akrab disapa Aam dalam Disaster Briefing secara daring, Senin (2/10).
Aam menyampaikan informasi itu didapatkan BNPB dari laman yang bisa diakses bersama-sama oleh negara ASEAN.
"Jadi sebagai fungsi kontrol juga kita sama-sama pegang data, sehingga opini-opini yang keluar mungkin kita bisa meluruskan berdasarkan data yang ada," ujarnya.
Aam menyebut BNPB telah menyiapkan sebanyak 35 helikopter yang terdiri dari 22 helikopter water bombing dan 13 helikopter patroli di enam provinsi prioritas karhutla sebagai upaya penanganan.
Tak hanya itu, BNPB juga berencana melakukan teknik modifikasi cuaca (TMC) jika Satgas darat yang telah didukung helikopter water bombing mengalami kendala dalam pengendalian Karhutla.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Departemen Meteorologi Malaysia Muhammad Helmi Abdullah mengatakan citra satelit Pusat Meteorologi Khusus ASEAN mendeteksi 119 titik panas di Kalimantan dan 121 titik panas di Sumatra pada Minggu (1/9).
Selain Malaysia, kekhawatiran soal kabut asap juga dirasakan oleh tetangga Indonesia lainnya yakni Singapura.
Pemerintah Singapura mewanti-wanti warganya mengenai kemungkinan menghadapi polusi udara yang memburuk menyusul peningkatan titik api kebakaran hutan dan lahan yang terdeteksi di Sumatera dalam beberapa hari terakhir.