kejahatan digital

Tindak Kejahatan Digital Meningkat, OJK Himbau Warga Kalsel Untuk Rahasiakan Data Pribadi

Banjarmasin, Sun FM Radio – Akhir-akhir ini kejahatan digital atau social engineering sering terjadi. Menurut Kepala OJK Regional 9 Kalimantan, Darmansyah, terjadinya kejahatan ini seiring dengan meningkatnya volume transaksi digital, termasuk di Kalimantan Selatan (Kalsel).

BACA JUGA: Selama KTT ASEAN ke-43 Berlangsung, Polri Kerahkan 1.679 Personel

“Perlu dipahami bahwa sasaran kejahatan social engineering bukanlah sistem atau aplikasi keuangan, namun orang yang memiliki sistem atau aplikasi keuangan itu. Pelaku akan berusaha memanipulasi pengguna aplikasi keuangan untuk memberitahukan data-data sensitif terkait aplikasi tersebut untuk kemudian menguasai/menguras aset atau uang yang disimpan,” ucap Darmansyah, Senin (4/9/2023).

Salah satu upaya pencegahan tindak pidana siber adalah dengan menjaga kerahasiaan data pribadi.

Lebih lengkapnya adalah tidak memberikan password ke orang yang tida dikenal dan selalu melakukan Two-Factor Authenticator.

Lebih lanjut, apabila merasa menjadi korban kejahatan digital, pertama-tama masyarakat wajib melapor kepada masing-masing pusat kontak resmi pelaku usaha jasa keuangan.

Ini bertujuannya untuk melakukan pemblokiran seluruh rekening yang dimiliki agar mencegah kerugian yang lebih jauh.




 

menteri kesehatan

Masyarakat RI Habiskan Rp 2 Juta per Tahun Untuk Biaya Kesehatan

Banjarmasin, Sun FM Radio –  Rata-rata masyarakat Indonesia menghabiskan dana US$132 atau setara Rp2,01 juta (asumsi kurs Rp15.251 per dolar AS) per tahun untuk biaya kesehatan. Data ini diungkapkan oleh Menteri Kesehatan, Budi Sadikin.

"Rata-rata masyarakat di sektor layanan kesehatan Indonesia menghabiskan US$132 per tahun," katanya dalam acara ASEAN Investment Forum di Jakarta, Minggu (3/9).

BACA JUGA: Pergelaran Seni BIPA di Banjarmasin Dihadiri Seniman Lima Negara

Menurutnya, dana sebesar itu menghasilkan usia harapan hidup masyarakat RI menjadi 72 tahun.

Budi mengatakan biaya kesehatan yang dikeluarkan masyarakat Indonesia ini masih jauh lebih rendah dari Malaysia. Masyarakat Malaysia rata-rata menghabiskan US$430 per tahun untuk biaya kesehatan.

Dengan biaya tersebut, rata-rata usia harapan hidup di Malaysia mencapai 76 tahun.

Sementara itu, biaya kesehatan masyarakat di Singapura jauh lebih tinggi, yakni US$2.800 per tahun. Angka ini merupakan yang tertinggi di Asia.

"Singapura tertinggi di Asia dan 84 rata-rata hidup. Mereka menghabiskan rata-rata US$2.800 atau US$2.700 lebih banyak dari rata-rata orang Indonesia," kata Budi.


 
BIPA Banjarmasin

Pergelaran Seni BIPA di Banjarmasin Dihadiri Seniman Lima Negara

Banjarmasin, Sun FM Radio – Dinas Kebudayan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Banjarmasin menyatakan bahwa Kota Banjarmasin menjadi tempat pergelaran seni budaya bertaraf internasional.

Menurut Kepala Bidang Kebudayaan Disbudporapar Kota Banjarmasin, Zulfaisal Putera dalam jumpa pers di Banjarmasin, Minggu, pergelaran tersebut diselenggarakan Banjarmasin International Performing Arts (BIPA) pada 4--5 September 2023 di halaman Balaikota Banjarmasin.

BACA JUGA: Masyarakat RI Habiskan Rp 2 Juta per Tahun Untuk Biaya Kesehatan

Lebih lanjutnya, pegelaran ini tidak hanya diikuti oleh seniman lokal dan nasional tapi juga dari luar negeri. 5 negara tersebut adalah Spanyol, Lituania, Singapura, Malaysia, dan Jepang.

Zulfaisal mengungkapkan, Kota Banjarmasin tentunya merasa terhormat dan bangga menjadi tempat diselenggarakannya BIPA ini, karena seperti Solo International Performing Arts (SIPA), yang menawarkan beragam seni.
 
"Ini merupakan gelar perdana BIPA di Kota Banjarmasin, kita harap akan sukses," ujarnya.
 
Acara ini terbuka untuk umum agar masyarakat dapat menyaksikan pagelaran seni.
pertalite

Menteri ESDM Merespon Tentang Wacana Pertalite Hilang di 2024

Banjarmasin, Sun FM Radio – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan wacana Pertamina mengubah spesifikasi BBM RON 90 atau Pertalite menjadi RON 92 atau Pertamax Green 92 masih sebatas kajian.

Sebagaimana diketahui Pertamina mengusulkan supaya Pertamax Green 92 ini bisa diproduksikan pada tahun 2024.

"Siapa yang bilang? dia kan (Pertamina) baru melakukan kajian mengenai teknikalnya, dari segi pembakarannya memang lebih sempurna," kata Arifin di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (31/8/2023).

BACA JUGA: Bencana Karhutla di Kalsel Masih Terjadi Karena Penanganan yang Masih Belum Maksimal

Sebelumnya, Pertamina mengusulkan agar produk BBM, khususnya jenis bensin, yang dijual ke masyarakat mulai tahun depan minimal bisa sekelas Pertamax (RON 92). Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) di mana nilai oktan bensin yang boleh beredar minimal RON 91.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan, saat ini internal Pertamina tengah mengkaji untuk meningkatkan kadar oktan bensin bersubsidi Pertalite (RON 90) menjadi RON 92 atau setara Pertamax. Hal tersebut dilakukan dengan mencampur bensin Pertalite (RON 90) dengan Ethanol 7% (E7), sehingga menjadi Pertamax Green 92.

Bila ini disetujui pemerintah, maka mulai tahun depan menurutnya Pertamina hanya akan menjual tiga jenis produk bensin dan ramah lingkungan, yakni Pertamax Green 92, Pertamax Green 95, dan Pertamax Turbo (RON 98).

 
danrem 101 antasari

Bencana Karhutla di Kalsel Masih Terjadi Karena Penanganan yang Masih Belum Maksimal

Banjarmasin, Sun FM Radio – Komandan Korem 101/Antasari, Brigjen TNI Ari Aryanto, mengakui, penanganan kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Selatan belum maksimal.

Hal ini dikarenakan empat Heli Water Bombing yang didatangkan dari BNPB, belum bisa memadamkan titik api secara menyeluruh pada kejadian Karhutla Kalsel.

BACA JUGA: Menteri ESDM Merespon Tentang Wacana Pertalite Hilang di 2024

“Api memang padam saat itu, tapi besoknya di bawah muncul lagi kebakaran itu," ujarnya di aula Korem 101/Antasari, Kamis (31/8/2023).

Menurut data BPBD Kalsel, yang didasarkan dari data citra satelit per Juni, luasan yang terbakar mencapai 7.483,77 hektare.

Sedangkan luas yang sudah mendapatkan penanganan sebanyak 2.098 hektare. Jumlah ini kurang mengingat luasan yang terbakar.

Masih dari pantauan Satelit Sipongi, ada sebanyak 7.987 titik panas yang termonitor, tersebar di 13 wilayah kabupaten.

Sementara itu, dari pemantauan udara ditemukan 793 titik api.