cctv di banjarmasin

Banjarmasin Mau Pasang CCTV di Semua RT, Sementara Andalkan Milik Pribadi Warga

Banjarmasin, SUN FM Radio – Untuk memantau ruang publik, nih Sun People. 

Pemko Banjarmasin akan memasang CCTV di seluruh RT di Banjarmasin. Supaya dapat mengawasi seluruh ruang publik.

“Banjarmasin akan kami awasi dengan CCTV seperti kota-kota besar lainnya,” ungkap Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik, Windiasti Kartika, belum lama tadi, dilansir dari sumber, Radar Banjarmasin.

BACA JUGA: Gubernur Lampung Minta Wartawan Tak Rekam Kegiatannya: Berbahaya

Realisasinya memang tidak mudah ya, Sun People. Jumlah RT mencapai 5.000 lebih. Biaya membeli perangkat CCTV serta jaringan kabel yang dibutuhkan tentu besar. Pasti akan menggerus anggaran. Makanya dilakukan bertahap, menyesuaikan anggaran daerah.

Maka dengan itu, agar pengawasan tetap dapat dilakukan, untuk sementara waktu pihaknya berencana mengeluarkan Peraturan Wali Kota (Perwali) tentang CCTV. Di dalamnya mengatur keterlibatan masyarakat, nih Sun People.

Bagi yang sudah memasang CCTV di rumah maupun toko dan sebagainya, terutama di titik-titik strategis, agar bisa membagikan link kepada pemko. Dengan begitu, pemko dapat ikut memantau. 

Lalu, Bagaimana sistem pengawasannya? Dijelaskan akan sama seperti di kota-kota lain seperti di Semarang yang sudah menerapkan terlebih dahulu. Pusat pengawasan diawasi langsung oleh masing-masing SKPD. Kalau mengharapkan SDM Diskominfotik saja tentu akan kewalahan, Sun People.

(sumber: radarbanjarmasin.com)

 
isdb

RI Resmi Jadi Pemegang Saham Terbesar ke-3 Islamic Development Bank

Banjarmasin, SUN FM Radio – Ini membuat Indonesia memiliki peran yang besar, Sun People.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan Indonesia resmi meningkatkan kepemilikan saham di Islamic Development Bank (IsDB) dari posisi ke-12 menjadi posisi ke-3.

Kenaikan saham khusus/Special Capital Increase (SCI) ini menempatkan saham Indonesia di IsDB di bawah Saudi Arabia dan Libya dengan kenaikan saham sebesar 8,43 persen.

BACA JUGA: Panas Menyengat Tembus 35,6 Derajat Celsius, Muncul Empat Titik Api di Banua

Menurutnya, IsDB merupakan bank pembangunan multilateral yang memiliki keunggulan komparatif.

IsDB tidak saja sebagai satu-satunya bank pembangunan multilateral yang menerapkan prinsip syariah, namun mayoritas anggotanya adalah negara berkembang sehingga bisa ikut mengedepankan Kerjasama Selatan-Selatan.

Untuk diketahui nih, Sun People, Indonesia juga dapat secara langsung berperan aktif dalam operasionalisasi IsDB dan berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta pengentasan kemiskinan di negara-negara anggota IsDB. Adapun negara-negara anggota IsDB pada umumnya merupakan negara dengan komunitas muslim yang berpendapatan rendah.

Di sisi lain, Indonesia juga dapat semakin mendorong peran IsDB dalam berbagai kegiatan pembangunan di tanah air, termasuk dalam pengembangan ekonomi dan keuangan Islam.

(sumber: cnnindonesia.com)

 
cuaca panas di Banjarmasin

Panas Menyengat Tembus 35,6 Derajat Celsius, Muncul Empat Titik Api di Banua

Banjarmasin, SUN FM Radio – Memang lagi panas banget sih akhir-akhir ini ya Sun People!

Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, suhu terpanas di Kalimantan Selatan menyentuh angka 35,6 derajat celsius.

BACA JUGA: Kasus Diabetes di Banjarmasin Nomor 5 se-Kalsel pada 2022

Prakirawan Stamet Syamsudin Noor, Fitma Surya Arghani, menjelaskan ini merupakan pertanda memasuki musim kemarau. Panasnya akan meningkat pada Juli atau Agustus nanti.

Peningkatan suhu udara secara otomatis berdampak pada peningkatan indeks UV (ultra violet) atau paparan radiasi. Dan itu bisa mengganggu kesehatan manusia. Sedangkan untuk lingkungan, panas menyengat ini menaikkan potensi kebakaran lahan dan hutan. Tercatat sudah empat titik api (hotspot) yang muncul di Banua.

“Keempat titik api ini muncul di tiga kabupaten: Tapin, Hulu Sungai Selatan, dan Tabalong. Tingkat potensi kebakarannya berada di level medium (menengah),” jelas Fitma. 

Peningkatan UV terjadi setiap pukul 10.00 hingga pukul 13.00 Wita. Sebab pada jam-jam itu banyak awan hujan.

(sumber: radarbanjarmasin.com)

 
kasus diabetes banjarmasin

Kasus Diabetes di Banjarmasin Nomor 5 se-Kalsel pada 2022

Banjarmasin, SUN FM Radio – Perhatikan kondisi lingkungan kamu ya, Sun People!

Penyakit diabetes di Kota Banjarmasin menjadi salah satu atensi khusus Dinas Kesehatan (Dinkes).  Berdasarkan data pada 2022, Kota Banjarmasin menempati peringkat 5 penyakit Diabetes Melitus di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), nih Sun People. 

BACA JUGA: Emas ke-70 untuk Indonesia dari Tim E Sports, Lewati Target Jokowi

Untuk menekan angka tersebut, Dinkes Banjarmasin gencar melakukan screening kepada masyarakat.

Menurut Kadinkes Banjarmasin, M Ramadhan, diabetes merupakan penyakit tidak menular, tapi sangat dipengaruhi oleh gaya hidup seseorang. Dia juga berpesan agar jangan mengonsumsi makanan penyebab diabetes secara berlebihan, serta mengurangi makanan yang manis-manis. 

"Itulah pentingnya bagaimana menjaga asupan gizi. Akibat paling berbahaya bagi yang menderita diabetes, tentu penyempitan pembuluh darah, sampai nanti ketergantungan pada insulin," jelasnya, dikutip dari sumber, CNN Indonesia.com.

Dirinya berharap, Posbindu di Kota Banjarmasin kembali bergairah melakukan skrining setelah selama 2 tahun tidak aktif dikarenakan Pandemi Covid-19, ya Sun People.

(sumber: tribunnews.com)

 
museum lambung mangkurat

Selain Museum Lambung Mangkurat, Banua Punya Museum Borneo

Banjarmasin, SUN FM Radio – Sun People tahu dengan Museum Borneo, ‘ngga?

Museum Lambung Mangkurat di Kota Banjarbaru menjadi kelanjutan perkembangan permuseuman di Kalimantan Selatan.

Namun, sebelum bangunan di Jalan A Yani km 35,5 itu diresmikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Daoed Joesoef pada 10 Januari 1979 silam, di Banua pernah ada museum lain yang berdiri, lho Sun People.

BACA JUGA: Kota Banjarmasin Koneksikan Moda Transportasi Sungai & Darat

Kepala Museum Lambung Mangkurat, Taufik Akbar mengatakan, perkembangan permuseuman di Kalsel dimulai sejak era Belanda pada tahun 1907.

“Saat itu pemerintah Hindia Belanda membangun Museum Borneo di Banjarmasin,” katanya kepada sumber, Radar Banjarmasin (7/5), waktu setempat. Namun pada masa penjajahan Jepang, museum ini ditutup karena koleksinya habis menjadi rebutan para penguasa.

Kemudian, pada 1957 digelar konferensi Kebudayaan se-Kotamadya Banjarmasin untuk mendesak pemerintah daerah membuat museum di Kalsel. Kemudian pada 1974 dibangun lagi museum baru di Banjarbaru, yang kini menjadi Museum Lambung Mangkurat, Sun People.

Kamu sudah berapa kali berkunjung ke Museum Lambung Mangkurat, Sun People?

(sumber: radarbanjarmasin.com)