pembatasan pembelian lpg 3 kg

Ada Penjatahan untuk Beli LPG 3 Kg?

Banjarmasin, SUN FM Radio – Agar distribusi tepat sasaran katanya, Sun People…

Pemerintah mewajibkan pembeli LPG 3 Kg bersubdisi terdaftar mulai 1 Januari 2024.

Hal itu tertuang dalam Keputusan Direktur Jenderal (Kepdirjen) Minyak dan Gas Bumi (Migas) Nomor 99.K/MG.05/DJM/2023 tentang Penahapan Wilayah dan Waktu Pelaksanaan Pendistribusian Isi Ulang Liquefied Petroleum Gas Tertentu Tepat Sasaran, dilansir dari sumber, CNN Indonesia.

Melanjutkan program tersebut, maka pemerintah akan membatasi jumlah pembelian LPG 3 Kg per bulan. Hal itu akan dilakukan usai mewajibkan pembeli elpiji melon hanya masyarakat yang terdaftar mulai 1 Januari 2024 nanti, Sun People.

Dalam beleid itu, pembatasan jumlah pembelian LPG 3 kg per bulan merupakan tahap kedua dari upaya menjadikan subsidi tepat sasaran. Namun, belum disebutkan secara rinci berapa batasan jumlah LPG 3 kg yang bisa dibeli konsumen per bulan. Nantinya, pembatasan diatur dalam peraturan lanjutan saat mulai akan berlaku.

Setidaknya ada dua tahap yang disusun agar LPG 3 kg tepat sasaran, nih Sun People. Pertama, pendataan pembeli LPG 3 Kg dilakukan secara bertahap mulai Maret 2023.

Kedua, data by name by address yang telah dikumpulkan dari pembeli akan dipadankan dengan peringkat kesejahteraan dari kementerian/lembaga terkait.

Untuk diketahui, Sun People, bahwa uji coba pendataan konsumen elpiji melon sendiri memang sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu. Pendataan itu termasuk pengisian Nomor Induk Kependudukan (NIK).

(sumber: cnnindonesia.com)

 
banjarmasin sasirangan festival

Banjarmasin Sasirangan Festival Diharapkan Bisa Jadi Event Nasional

SUN FM Radio – Salah satu event pariwisata kota Banjarmasin yang ditunggu-tunggu nih, Sun People!

Di tahun ini, Banjarmasin Sasirangan Event atau BSF sudah menginjak pelaksanaan yang ke-7. Spesialnya di tahun ini, melalui BSF Banjarmasin bisa masuk dalam Kharisma Event Nusantara 2023 di tingkat Nasional yang dilaksanakan pada bulan Januari kemarin, lho Sun People!

Menjelang perhelatan event, dilansir dari sumber, Tribunnews, Ketua TP PKK Kota Banjarmasin, Hj Siti Wasilah didampingi Wakil Ketua TP PKK, Hj Hardiyanti memimpin rapat persiapan Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) ke-7 tahun 2023, dengan tema "Warna Warni Wastra Nusantara", berlangsung di Rumah Anno Banjarmasin, Senin (6/3/2023), waktu setempat.

Hj Siti Wasilah selaku Ketua Panitia BSF ke-7 menyampaikan, tahun ini, yang membuat BSF berbeda adalah panggung kembali di atas tongkang (atas sungai) di dua titik yakni di Kawasan Siring Menara Pandang dan Kawasan Siring Hotel Batung Batulis Banjarmasin.

Sebelum BSF ke-7 tersebut dimulai, Hj Siti Wasilah mengatakan pihaknya sudah mengundang dan menyiapkan stand gratis untuk 66 stand UMKM sasirangan lokal atau kelompok pengrajin sasirangan, 28 stand untuk Pemerintah Provinsi kabupaten kota se-Kalsel serta 13 stand UMKM Food and Beverage binaan Kota Banjarmasin.

Selain itu, untuk melengkapi kesiapan BSF tahun 2023 kali ini, ia mengupayakan showcast wastra Nusantara baik itu dari batik, songket maupun tenun.

Juga menjadi harapan bersama nih, Sun People, Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) ke-7 tahun 2023 agar statusnya bisa naik kelas menjadi event Nasional.

Berbiaya Rp 1,5 Miliar, Banjarmasin Sasirangan Festival juga dipersiapkan menjadi event Nasional. Oleh karena itu melalui BSF 2023 ini ruang bagi Wastra Nusantara terbuka, Sun People. 

(sumber: tribunnews.com)

 
perda ramadhan banjarmasin

Ramadhan 2023 Pemko Banjarmasin Masih Gunakan Perda Lama

Banjarmasin, SUN FM Radio – Saling jaga kondusifitas ya, Sun People…

Menjelang tibanya ramadan 2023, revisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2005 tentang larangan kegiatan pada bulan ramadhan belum selesai digodok Pemko Banjarmasin bersama DPRD Banjarmasin.

Karenanya, Pemerintah Kota Banjarmasin masih akan menerapkan Perda yang lama pada Ramadhan 2023.

Wali Kota Banjarmasin, H Ibnu Sina menyampaikan, sejauh ini Satpol PP sudah melakukan sosialisasi dan berkoordinasi dengan petugas keamanan lainnya. Dia mengajak agar masyarakat sama-sama menjaga kondusifitas di Banjarmasin selama bulan Ramadhan, dikutip dari sumber, Tribunnews

"Hormatilah orang yang sedang berpuasa, dan orang yang berpuasa akan menghormati yang tidak berpuasa," tutup Ibnu Sina.

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Banjarmasin, Ahmad Muzaiyin, juga menegaskan hal yang sama.

Adapun sosialisasi yang dilakukan pihak Sat Pol PP berupa Surat Edaran (SE) ataupun sosialisasi langsung ke rumah makan atau sejenisnya. Bahkan agar maksimal, sosialisasi terhadap perda dilakukan melalui pemasangan spanduk di beberapa titik strategis di kota Banjarmasin dan juga akan disebarluaskan ke sejumlah media sosial milik Pemko Banjarmasin terutama media sosial milik Satpol PP itu sendiri.

Sebagai masyarakat wilayah kota Banjarmasin, tentunya sama-sama kita berharap agar pelaksanaan Ramadhan dapat berjalan dengan kondusif, ya Sun People. 

(sumber: tribunnews.com)

 
piala adipura

Wajar Jika Banjarmasin Tak Raih Adipura

Banjarmasin, SUN FM Radio – Dapat dibilang kondisi Banjarmasin saat ini sedang tidak baik-baik saja, Sun People…

Permasalahan apa sih yang membuat kota Banjarmasin dinilai wajar tidak dapat mempertahankan trofi Adipura? Ternyata tidak lain ialah masalah sampah, Sun People. Hal ini dinilai wajar, terutama oleh Ketua DPRD Banjarmasin. 

Kegagalan Kota Banjarmasin dalam mempertahankan dan meraih trofi Adipura tahun 2022, ternyata ditanggapi serius Ketua DPRD Kota Banjarmasin, Harry Wijaya. Hal ini merupakan gambaran kalau Banjarmasin sedang tidak baik-baik saja dalam penanganan sampah. Jika Banjarmasin mendapat trofi Adipura maka hal itu sangat bertentangan dengan kondisi di lapangan.

Dilansir dari sumber, Radar Banjarmasin, apa yang didapatkan Banjarmasin saat ini, sebutnya, sesuai dengan realita di lapangan. Terlihat dari bagaimana kondisi tempat pembuangan sampah hingga pengolahannya. “Dari situ, apabila kita bisa berhasil memenangkan trofi Adipura, ini tidak sesuai dengan apa yang menjadi realitas di lapangan,” ujarnya, beberapa waktu lalu.

Bahkan Harry juga menilai nih Sun People, bahwa fakta di lapangan memang masih banyak pengelolaan sampah yang belum maksimal.

Terkait permasalahan sampah ini, disampaikan juga bahwa DPRD Banjarmasin akan melakukan pemanggilan ke Pemko Banjarmasin juga dinas terkait. Dengan masih berharap, kegagalan ini harus dijadikan pelajaran bagi pemerintah untuk melakukan pembenahan. Jika nantinya Banjarmasin mau mendapatkan trofi Adipura kembali, Banjarmasin harus memperjuangkan itu dengan sungguh-sungguh. Ya kan, Sun People…

(sumber: radarbanjarmasin.com)

 
Produksi padi menurun

Cuaca Ekstrem Sebabkan Produksi Padi di Banua Turun Ratusan Ton

Banjarmasin, SUN FM Radio – Pertanian di Kalimantan Selatan sedang tidak baik-baik saja, Sun People.

Tak bisa ditepis cuaca akhir-akhir memang cukup buruk, bahkan di berbagai wilayah masih mengalami ketinggian air yang tinggi hingga banjir. Melihat kondisi ini tentu memberikan dampak yang besar bagi sektor pertanian, terutama padi. 

Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel mencatat, produksi padi di provinsi ini turun 196,89 ribu ton pada 2022 kemarin.

Fungsional Statistisi Ahli Madya BPS Kalsel, Fachri Ubadiyah mengatakan, produksi padi dari Januari hingga Desember 2022 hanya 819,42 ribu ton GKG (gabah kering giling). Padahal tahun sebelumnya 2021 mencapai 1,02 juta ton GKG, dilansir dari Radar Banjarmasin (05/03). 

Jika dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka setara dengan 484,83 ribu ton beras, Sun People.

Dilihat per daerah, produksi padi paling banyak dihasilkan oleh Kabupaten Barito Kuala. Sedangkan terbanyak kedua dihasilkan Kabupaten Banjar. Melihat dari penurunan produksi padi ini, disebabkan oleh tingginya curah hujan yang mengakibatkan tanaman padi terendam, laporan ini masih dikutip dari sumber yang sama. 

Terpisah, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kalsel, Syamsir Rahman tak menampik produksi padi yang turun ratusan ribu ton. Walaupun begitu, Sun People, untungnya produksi padi ini tetap surplus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kalsel.

Sebab kebutuhan beras untuk 4,3 juta jiwa masyarakat Kalsel hanya sekitar 400 ribu ton, sedangkan produksinya tahun lalu hampir 500 ribu ton. Diharapkan kelangkaan beras tidak terjadi di wilayah Kalimantan Selatan, ya Sun People, dampak dari kondisi ini. 

(sumber: radarbanjarmasin.com)