Banjarmasin, Sun FM Radio – Proyek pembangunan Tugu Nol Kilometer, yang digagas oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarbaru mendapat kritikan dari Anggota DPRD Kota Banjarbaru.
Anggota Komisi III DPRD Kota Banjarbaru, Nurkhalis Anshari menilai, proyek yang dibangun di atas lahan seluas 327 meter persegi ini terkesan sangat terburu-buru. Bahkan, menurutnya proyek itu malah membebani Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Banjarbaru tahun 2023.
BACA JUGA: Tarif Masuk Kawasan Kampung Ketupat Banjarmasin Disorot, Ini Penjelasan PT Juru Supervisi Indonesia
Selain itu, sebelum disahkan program pembangunan tersebut sudah terjadi perdebatan dengan pihak Pemko Banjarbaru. “Saat itu kami banyak memberikan saran, apakah pembangunan tersebut masuk dalam program yang urgent atau tidak,” ungkapnya saat ditemui awak media di gedung DPRD Banjarbaru, Selasa (11/7) siang.
Karena melihat, Banjarbaru saat ini menjadi Ibu Kota Provinsi sehingga ada kebanggaan jika yang membangun itu Provinsi atau bahkan pusat. “Mungkin karena ingin cepat jadi menggunakan ABPD,” sindirnya.
Kemudian terkait penamaan, pihaknya sudah menyarankan agar Pemko harus melibatkan berbagai pihak baik itu dari kalangan tokoh masyarakat, budayawan maupun sejarawan.
Sehingga, poin sejarah dan ikonik tentang Kota Idaman ini bisa didapatkan dari apa yang mereka bangun. “Sejak awal disuarakan, nama Nol Kilometer itu memang usulan Pemko. Kami tidak tahu apakah penamaan apakah sudah melibatkan para sejarawan, atau belum,” tukasnya.
Tugu tersebut dikatakan akan dibangun dengan desain bentuk yang ikonik dan futuristik. Di sana akan ada foto-foto yang digunakan sebagai diorama awal perjalanan pembangunan Kota Banjarbaru hingga menjadi Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan.
(radarbanjarmasin.com)